CERPEN EVITA



JEJAK TAS MERAH

Oleh : Fitri Saniatul Adawiyah

 Sebuah tas merah yang slalu dibawa kemana – mana oleh seorang gadis yang duduk dikelas XI SMA sebut saja Evita gadis yang sangat baik dan ramah kepada temannya  . tapi Kini ia sudah tak nampak lagi dihadapan teman – teman dan orang – orang di sekitarnya. Gadis yang berkulit putih dan berambut panjang itu kini telah menghilang tak tau kemana, tiga hari berlalu ia menghilang bahkan tak seorangpun yang tau kemana perginya gadis berkulit putih itu. Mitta seorang gadis yang berkacamata, yang sempat duduk satu bangku dengan evita tiga hari sebelum menghilangnya evita, saat dimintai keterangan dari kepolisian mitta berkata bahwa ia tidak tau kemana pergingnya evita “ sebelum kepergian evita apakah evita sempat berbicara sesuatu dengan anda ?” kata polisi yang sedang memintai keterangan dari mitta.
“ tidak!, saat itu evita tidak berbicara denganku, bahkan saat aku mengajaknya berbicara ia tidak memperdulikan aku, Ia hanya terdiam dan menundukan kepalanya dimeja seperti orang yang sedang banyak fikiran.” Saut mitta dengan wajah yang kebingungan saat menjawab pertanyaan dari polisi.
Dengan Mitta menjawab seperti itu maka polisipun meninggalkan mitta, lalu mendatangi penjaga sekolah yang saat itu sedang menyapu di depan halaman Kelas mitta dan meminta keterangan darinya, pak yanto penjaga sekolah yang sudah 15 tahun menjaga sekolahan itu hingga sekarang, sampai – sampai anak-anakpun sangat akrab dan dekat dengan penjaga sekolah itu. Karena kebaikan dan keramah tamahan pak yanto itulah yang menyebabkan anak –anak senang bertukar pikran dengan pak yanto, meskipun hanya seorang penjaga sekolah tapi Pak Yanto serasa menjadi tempat curhatan sebagian anak – anak di SMA itu. Karena pak yanto selalu menanggapi dan memberi solusi yang tepat saat anak – anak sedang bercurhat “ dimana gadis cantik yang berkulit putih itu, sudah tiga hari ini dia tidak menampakkan batang hidungnya?”gumam Pak Yanto di dalam hati sambil terdiam melamunkan dirinya dengan memegang sapu lidi yang sedang ia gunakan untuk menyapu halaman sekolah.
“Permisi bapak!” saut polisi kepada pak yanto yang tidak digubris, sampai – sampai polisi memanggil pak yanto sampai tiga kali dan akhirnya pak yanto baru menyadari bahwa ada polisi yang memanggilnya.
“Oh .. iya komandan! ada yang bisa saya bantu ?” kata pak yanto dengan nada terkejut.
“ma’af pak saya membuat terkejut bapak! begini pak! Apakah bapak mengenali gadis yang ada di foto ini?” tanya polisi kepada Pak Yanto sambil menunjukkan Foto Evita.
“sepertinnya saya tahu, bukankah gadis ini gadis yang duduk di kelas XI dan setiap pulang pasti ibunya slalu menjemputnya dengan mobil mewah yang lengkap dengan supirnya !” kata pak yanto         .
“Memang benar itu Pak dia adalah anak kelas XI, apakah bapak pernah melihat gadis ini? Tanya polisi.
“tentu pak!” jawab Pak Yanto.
“ jika pernah, kapan terakhir melihat gadis ini pak ?” tanya polisi kepada pak yanto.
“terakhir saya melihat gadis ini saat ia pulang sekolah, tapi itupun tiga hari yang lalu pak!” jawab pak yanto.
“ apakah bapak melihat dengan siapa gadis ini pulang saat itu ?” tanya polisi
“ kalau itu saya kurang tahu! memangnya ada apa bapak mencari gadis ini?” kata pak yanto. “tidak ada apa – apa pak” Polisipun terpaksa menjawab dengan jawaban yang tidak jujur, karena untuk mempermudah pencarian .
“kalau begitu terimakasih bapak sudah mau menjawab pertanyaan dari kami, ma’af jika kami mengganggu waktu bapak .selamat bekerja lagi dan kami permisi” kata polisi sambil meninggalkan pak yanto dan menuju ke salah satu geng yang ada disekolahan itu yaitu GENK PINK yang disebut – sebut  sebagai geng yang selalu menjaili evita, Salah satunya adalah Dias ketua Geng di “GENK PINK” tesebut. Dias memang seorang gadis yang kaya raya tetapi ia selalu menyombongkan kekayaan orang tuanya di hadapan anak – anak di sekolah itu.
“ Permisi apakah anda Dias Sara Yupita?” tanya polisi kepada geng tersebut.
“ oh iya benar itu bapak!” jawab Dias dengan nada yang centil dengan menunjukkan kesombongannya.
“ apakah adik mengenal gadis ini?” tanya polisi kepada Dias sambil menunjukkan foto Evita.
Diaspun menjawab dengan nada yang kasar “ Iya tentu saya tau! Ini adalah Evita gadis satu kelas saya yang sok alim dan sok pintar”.
“kenapa adik menjawab begitu, apakah adik suka berteman dengan gadis ini?” tanya polisi kepada Dias.
“ aduh.. jangan sampai saya berteman dengan evita! Mau jadi apa kalau saya berteman dengan Dia!” jawab dias dengan nada yang keras & kasar.
“ mengapa adik menjawab seperti itu? Apakah adik tau jika Evita sudah tiga hari menghilang dan tak seorangpun yang tau kemana perginya gadis ini ?” kata polisi.
“ saya tidak tahu pak , kenapa bapak tanya sepeti itu? bapak menuduh saya menyembunyikan si Evita? Asal bapak tau meskipun saya benci dengan evita saya tidak akan melakukan hal yang bodoh semacam itu” jawab Dias.
“ Tidak dik, mengapa adik ini dari tadi menjawab pertanyaan dari kami dengan nada yang kasar seperti itu” tanya polisi dengan nada yang sedikit kesal karena ulah Dias.
“hmmmmmmmmmmm.........” Sahut Dias dengan nada seperti mengejek.
Karena pihak kepolisian jenuh dengan jawaban dari dias, polisipun melanjutkan evakuasinya ke Kantin sekolahan.
            Sampai di kantin sekolah pihak kepolisian di sambut dengan gembira oleh anak-anak yang sedang makan , Polisipun mendatangi langsung ibu kantin yang saat itu sedang melayani anak-anak yang sedang jajan di kantin.
“permisi bu !” panggil polisi kepada ibu kantin.
“oh iya pak, ada yang yang bisa saya bantu? Apakah yang ingin bapak pesan di kantin kita ini ?” jawab Bu Tiya, penjaga kantin yang sudah 10 tahun mencari nafkah di sekolahan itu.
“ tidak! Terimakasih, kami hanya ingin sekedar berbincang-bincang dengan ibu sebentar! Apakah ibu memperkenankan kami berbincang – bincang dengan ibu sekedar 5-7 menit lah bu?! ” saut polisi kepada ibu kantin.
“oh tentu saja Pak, saya tidak akan keberatan!” jawab Bu Tiya.
Setelah polisi bertanya-tanya kepada ibu kantin, pihak kepolisianpun mendapatkan keterangan dari Ibu kantin. Ibu kantin berkata bahwa setiap anak-anak makan di kantin sekolahan, bu Tiya tidak pernah mendengar atau melihat anak-anak mencaci atau membicarakan evita dengan berita yang negatif, terkecuali geng yang slalu usil kepada Evita yaitu geng PINK. Dan kata ibu kantin ia tidak pernah melihat perilaku yang mencurigakan dari anak – anak.
Dengan keterangan – keterangan dari beberapa keluarga-keluarga sekolah, polisi menyimpulkan bahwa hilangnya evita tidak ada sangkut pautnya denga sekolahan atau keluarga besar sekolahan, dan evakuasipun dilanjutkan langsung ke tempat tinggal Evita, saat itu sedang ada mama dan pacar Evita dirumah Evita. “selamat siang” kata polisi sambil mengetuk pintu rumah evita”
“Siang..... ada yang bisa saya bantu pak?” kata ibu evita.
“apakah benar ini kediaman evita?” tanya polisi.
“oh iya benar itu pak, kalau boleh tau memang ada keperluan apa pak?”
“kami dari kepolisian yang sedang menangani kasus anak ibu yaitu Evita!” kata polisi
“ oh iya pak! Kalau begitu silahkan masuk” kata mama Evita.
Di Kediaman Evita terjadilah Dialog antara Mama Evita, Pacar Evita, dan Kepolisisan. Dari pertanyaan – pertanyaan yang diajukan kepolisian mama evita mengatakan bahwa Hilangnya evita itu diluar sepengetahuan kelurga besar Evita, dan tiga hari sebelum menghilangnya evita, mama evita sempat menjemput evita di sekolahan seperti biasanya. Tapi saat itu mama evita menuggu evita selama tiga jam, tapi evita tidak juga keluar dari gerbang, dan saat mama Evita bertanya ke Satpam sekolahan itu, ia berkata bahwa anak – anak sudah pulang semua dan tidak ada satupun siswa yang belum pulang. Mendengar perkataan satpam itu mama Evita langsung panik dan masuk ke mobil dengan mengeluarkan air mata.
            Saat itupun sampai jam 12 malam Evita juga tak pulang – pulang, karena mama dan ayah evita panik, merekapun langsung melaporkan ke POLRES dengan laporan kasus penculikkan. Dan sampai detik inipun Evita belum diketemukan.
            Disisi lain saat terjadi dialog antara mama Evita dan Kepolisian, Fardian, pacar evita hanya terdiam dan melamun . dan saat dimintai keterangan dari polisi Fardian malah pamit untuk pulang kerumah, tingkah Fardian yang seperti itu serentak membuat mama evita curiga kepadanya. “mengapa anak itu?, kok tiba – tiba pamit dan tadipun saat dimitai keterangan dia hanya diam dan melamun seperti orang yang menyembunyikan sesuatu” tanya mama Evita kepada polisi.
            Karena mama evita dan anggota kepolisian curiga kepada fardian, merekapun mengikuti arah mobil fardian pergi “ pak, mengapa arah mobil fardian ke arah gudang itu ya ......?” tanya mama evita kepada pak polisi.
“Entahlah buk, mungkin kita harus mengikuti terus langkah fardian, karena semakin kesini tingkahnya semakin mencurigakan” jawab polisi
“baiklah pak kalau begitu!” kata mama evita
 fardianpun langsung turun dari mobilnya dan masuk ke sebuah gudang yang sudah lama tidak terpakai,  fardianpun masuk kedalam gudang tersebut. Di sisi lain Mama evita dan polisipun langsung turun dari mobil dan mengikuti langkah fardian sampai gudang itu. Karena polisi dan mama Evita curiga dengan Fardian, merekapun langsung masuk ke dalam gudang itu.
Saat sampai didalam gudang itu. Mama evita dikejutkan dengan adanya Evita didalam gudang itu dengan tangan dan kaki bertali di pinggir tumpukkan – tumpukkan kardus yang sudah tidak terpakai. Keluarlah Fardian dari pintu sebelah barat ruangan itu. Seketika polisi langsung menyekap Fardian dan dibanya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan,
Evitapun langsung di bawa lari mamanya untuk dibawa pulang, dengan muka yang sembab evita menceritakan semua kejadiaan – kejadian yang terjadi padanya, dan ternyata dalang dibalik penculikkan ini adalah Fardian,kekasih evita yang selama ini di puji – puji kelurga Evita. Ternyata fardian hanya menginginkan harta dari evita bukan cinta dari evita.
Dan Fardianpun kini harus menanggung akibat dari perbuatan yang dia lakukan, dia harus rela hidup di balik jeruji penjara dan meratapi nasibnya bersama narapidana – narapidana di balik jeruji besi itu. Dan kini evita harus mencoba melepaskan Fardian dan belajar mencari yang lebih baik dan tidak seperti SRIGALA BERBULU DOMBA .

Comments

Popular posts from this blog

CERPEN CINTA

PUISI KEINDAHAN SEKOLAH

MY PUISI